Selasa, 09 Oktober 2012

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN


TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN
Dosen pembimbing : Anny______



Oleh :
1.      Tyara Ultfa

2.      Ummay Mashithoh

3.      Yuntari





PROGRAM STUDI AKUNTANSI
STIE DHARMA ISWARA MADIUN
2012/2013



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena kehadiran makalah Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan , semoga dapat membantu mahasiswa dalam rangka mempelajari serta menggali ilmu pengetahuan. Penyusunan makalah ini tentu saja tidak terlepas dari besarnya dosen dan mahasiswa yang telah menjadikan makalah ini sebagai acuan untuk mempelajari kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam belajar.
Benar kata pepatah bahwa, tiada gading yang tak retak, semakin banyak yang kita tahu , maka semakin banyak pula yang belum kita tahu , maka penulis menyadari bahwa makalah ini pun masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis tetap berharap kepada segenap pembaca yang budiman telah sudi memberikan masukan baik berupa kritikan maupun saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan dan memperbaiki kualitas makalah ini.
Pada kesempatan ini,penulis mangucapkan terimakasih kepada rekan-rekan baik dari kalangan dosen dan mahasiswa yang telah bersedia mempelajari makalah ini sebagai sumber untuk bahan pengajaran dan menggali ilmu pengetahuan. Semoga Allah SWT ,memberikan berkah dan rahmatnya kepada kita semua. Amin.

Madiun,  Oktober 2012
Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
B.     SARAN
C.      DAFTAR PUSTAKA









BAB II
PEMBAHASAN

A.      Bentuk – Bentuk Organisasi Perusahaan
1.       Organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk organisasi yang pokok, yaitu :
a.         Perusahaan Perseorangan

Adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap perekonomian. Tetapi sumbangannya kepada semua produksi nasional tidak besar, karena  kebanyakan perusahaan tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak terlalu besar dan begitu pula dengan hasil hasil produksi dan penjualannya. Keuntungan terpenting dari perusahaan ini adalah kebebasan yang tidak terbatas yang dimiliki pemiliknya. Kelemahan utamanya adalah modal kecil dan sukar untuk memperoleh pinjaman.
                   Contoh : Restoran, Toko Kelontong, Warung Makan.

b.         Perusahaan Perkongsian (Firma)
Adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang yang sepakat untuk menjalankan usahanya secara bersama dan membagi keuntungan yang diperoleh sesuai perjanjian yang telah disepakati . Soal modal dalam perusahaan ini didapat dari para anggotanya, adakalanya mereka juga meminjam modal dari lembaga-lembaga keuangan. Keuntungan dari perusahaan ini adalah memperoleh modal yang lebih banyak dan tanggung jawab bersama di dalam menjalankan perusahaan.
c.Perseroan Terbatas (PT)
Adalah organisasi perusahaan yang paling penting bagi produksi nasional jika diihat dari segi jumlah produksi dan hasil penjualannya .  Di Negara-negara maju sebagian besar hasil produksi nasional diciptakan oleh perusahaan seperti ini. Kebaikannya yang terpenting adalah di dalam kemampuannya memperoleh modal. Cara lain untuk mendapatkan modal yaitu dengan cara mengeluarkan saham-saham perusahaan dan menjualnya kepada masyarakat.
2.       Di samping itu ada pula bentuk lain organisasi perusahaan, diantaranya :

a.     Perusahaan Milik Negara

Lebih dikenal dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Pada umumnya BUMN dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas, perbedaannya terletak pada kepemilikannya, yaitu saham-sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Di hampir setiap Negara perusahaan pemerintah biasanya menjalankan kegiatan menyediakan jasa-jasa yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, seperti, listrik, air, hiburan radio dan televisi, jasa pos, dan telekomunikasi, dan perusahaan pengangkutan. Tetapi tidak sedikit juga yang menjalankan kegiatan-kegiatan yang bersaing  dengan kegiatan swasta, contohnya adalah perusahaan perkebunan, bank perdagangan, perusahaan asuransi, perusahaan minyak dan perusahaan kontraktor jalan dan bangunan.

b.    Perusahaan Koperasi
Adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Keuntungan dari usaha ini dibagikan kepada para anggotanya. Koperasi dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
Ø  Koperasi produksi
Ø  Koperasi konsumsi
Ø  Koperasi kredit

B.      Perusahaan Ditinjau dari Sudut Teori Ekonomi

Dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis kegiatan perusahaan yang memproduksikan barang dan jasa untuk memenuhi permintaan yang nyata di pasar, berbagai perbedaan tersebut tidak diperhatikan. Analisis yang dibuat tidak membedakan apakah perusahaan itu perusahaan pemerintah atau swasta dan apakah perusahaan swasta itu berbentuk  perseroan atau perkongsian atau malah perseroan terbatas. Dalam teori ekonomi pula, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum” dengan menggunakan faktor-faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin sehingga “usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien”.

ü Tujuan Perusahaan Memaksimumkan Keuntungan
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada beberapa perusahaan yang menekankan pada volume penjualan, memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai, ada pula perusahaan yang mengabdikan diri pada masyarakat dan kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang maksimum. Sebagian besar perusahaan , tujuan memaksimumkan keuntungan tetap merupakan tujuan yang paling penting. Telah terbukti bahwa analisis terhadap kegiatan perusahaan yang didasarkan kepada tujuan memaksimumkan keuntungan memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

ü Cara Mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar. Dalam usahanya untuk memproduksikan barang-barang yang diperlukan masyarakat dan memperoleh keuntungan maksimum dari usaha tersebut, masalah pokok yang harus dipecahkan adalah:
1.    Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk menciptakan tingkat produksi yang tinggi?
2.    Komposisi faktor produksi yang bagaimana yang akan meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu?
·      Fungsi Produksi
Adalah hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya. Di dalam teori ekonomi, dalam menganalisis mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa 3 faktor produksi yaitu tanah, modal dan keahlian keusahawanan adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya.
Dengan demikian, di dalam menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang menggambarkan adalah hubungan diantara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.

·         Peminimuman Biaya Produksi
Dalam hal ini, produsen perlu memperhatikan (i) besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang digunakan dan (ii) besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh factor produksi yang ditambah tersebut. Prinsip yang harus dipegang produsen adalah “mengambil unit tambahan faktor produksi yang biaya per rupiahnya akan menghasilkan tambahan nilai penjualan yang paling maksimum”.


ü      Jangka Pendek dan Jangka Panjang
 Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi, teori ekonomi membedakan jangka waktu analisis menjadi dua yaitu jangka waktu panjang dan jangka waktu pendek.
Jangka panjang adalah suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma yang memisalkan periode tersebut adalah cukup panjang dan memungkinkan firma-firma menambah semua faktor produksi yang diperlukan dalam operasinya.
 Jangka pendek adalah suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma yang memisalkan bahwa dalam periode tersebut hanya satu produksi saja (tenaga kerja) yang jumlahnya dapat berubah-ubah. Di dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap biasanya adalah faktor modal seperti mesin-mesin dan peralatannya, alat-alat produksi lainnya dan bangunan perusahaan.
ü  Firma dan Industri
Satu hal yang penting yang perlu diterangkan adalah perbedaan diantara pngertian firma (perusahaan) dan industri. Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
 Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian industri pada umumnya dimengerti orang. Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu perusahaan.

C.      Fungsi Produksi

 Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus yaitu :
Q = f (K, L, R, T)
 Dimana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga dan keahlian kewirausahaan, R adalah kekayaan alam, dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.
Persamaan tersebut merupakan suatu pernyataan matematik yang pada dasarnya bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan.
Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada 2 pendekatan :
a.       Teori produksi dengan satu faktor berubah
b.      Teori produksi dengan 2 faktor berubah
D.      Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya yaitu modal, tanah, dan teknologi. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.

§  Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat maksimum dan kemudian menurun.
Dengan demikian pada hakikatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu :
Ø  Tahap pertama : Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.
Ø  Tahap kedua : Produksi total pertambahannya semakin lambat.
Ø  Tahap ketiga : Produksi total semakin lama semakin berkurang.

§  Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marjinal

           Produksi total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu. Produksi marjinal adalah tambahan produksi yang akan berlaku apabila seunit (seorang) tenaga kerja ditambah. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja, ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan persamaan berikut :
                MP =
 Besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja. Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
AP =
§  Kurva Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marginal

Hubungan-hubungan antara produksi total, produksi rata-rata dan produksi marginal dapat digambarkan secara grafik, yaitu seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini

        Kurva TP adalah kurva produksi total. Ia menunjukkan hubungan antara jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut. Bentuk TP cekung ke atas apabila tenaga kerja yang digunakan masih sedikit. Dalam keadaan yang seperti itu produksi marginal bertambah tinggi, dan sifat ini dapat dilihat pada kurva MP yang menaik.
E.       Teori Produksi Dengan Dua Faktor Berubah
Analisis berikut dimisalkan ada dua jenis factor produksi yang dapat diubah jumlahnya, misalnya tenaga kerja dan modal. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada faktor modal diketahui, analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu dapat ditunjukkan.
Ø  Kurva Peroduksi Sama (Isoquant)
Kurva isoquant adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi yang berbeda yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibjB_VR0dE2jVRQ4EbK07SLx-z8LBhefKgR4nzdnTUMvh2Ek3CbfPLjmXVfzAV7QNVk8BwQy8V1GCCa3S38B35mWAGw7AkbL9AuyK32x2qnK2XPKsqVjWtpelLLzpHyabMJ5vDjKwh_Sbm/s1600/Kurva+isoquant.png
Slope dari Isoquant diturunkan dari fungsi produksinya apabila Q = f (K,L), Maka slope dari isoquant adalah MPL/ MPK

Analisa dari slope Isoquant ini sangat penting karena menunjukkan bagaimana suatu input bisa digantikan dgn input lain sementara output tetap. Slope Isoquant ini dikenal dgn istilah
MRTS (Marginal Rate of Technical Substitution) yaitu tingkat dimana tenaga kerja (L) dapat digantikan dgn modal (K) sementara output konstan disepanjang Isoquant yang sama, maka :

MRTS = MPL / MPK

Ø  Kurva Biaya Sama (Isocost)
Kurva isocost adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang yang memerlukan biaya yang sama.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTwonVYuBldrdXmuJZ8RL0zyf2NunWa_piGAyZ5PtJ02DEFM1-1D3o67R6nQM6sBDbv-qIp4Yl2NCt3mC-rlIZt_pnnHUdUKJwjdQiBwOefTiRf_NAimkIdhJVX1BM6siZlrjBBIGCmBmc/s320/Kurva+isoquant-isocost.png
Kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi antara 2 input yang berbeda yang dapat dibeli oleh produsen pada tingkat biaya yang sama.
Secara Umum, biaya total dapat ditulis seperti berikut:
TC = PK.k + PL .L

Ø  Meminimumkan Biaya Atau Memaksimumkan Produksi

1.       Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi?
2.       Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang meminimumkan biaya?
o   Memaksimumkan Produksi
                 Dalam membicarakan persoalan yang dinyatakan dalam pertanyaan (1) dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit modal adalah Rp 15.000, upah tenaga kerja Rp 10.000, dan biaya yang disediakan oleh produsen Rp300.000. Dengan uang sebanyak Rp 300.000 produsen dapat sekiranya membeli satu jenis faktor produksi saja, memperoleh 20 unit modal atau 30 tenaga kerja.
o   Meminimumkan Biaya
                 Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan (2) perlu dibuat pemisalan mengenai tingkat produksi yang akan dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unit modal, dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp 210.000.


BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
·         Organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk secara umum, yaitu Perusahaan Perseorangan, Perusahaan Perkongsian (Firma) dan Perseroan Terbatas (PT), dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan yang mendasar. Selain itu ada beberapa bentuk lain organisasi perusahaan, diantaranya : Perusahaan Milik Negara /BUMN dan Perusahaan Koperasi
·         Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum” dengan menggunakan faktor-faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin sehingga “usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien”.
·         Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus dipikirkan produsen yaitu :  Fungsi Produksi, Peminimuman biaya Produksi.






B.     SARAN
Penyusunan makalah tentang “ teori produksi dan kegiatan perusahaan “ oleh kelompok 9 ini masih dikira terdapat banyak kekurangan disana-sini baik dari segi materi yang disajikan, penyusunan format dan tujuan dari penyampaiannya. Maka dari itu, kami sebagai penyusun mengharapkan sumbangasih saran dan kritik baik dari dosen pembimbing maupun dari teman mahasiswa demi penyempurnaan makalah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar