TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN
Dosen
pembimbing : Anny______
Oleh
:
1.
Tyara Ultfa
|
|
2.
Ummay Mashithoh
|
|
3. Yuntari
|
|
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
STIE DHARMA ISWARA MADIUN
2012/2013
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena kehadiran makalah ”Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan” ,
semoga dapat membantu mahasiswa dalam rangka mempelajari serta menggali ilmu
pengetahuan. Penyusunan makalah ini tentu saja tidak terlepas dari besarnya
dosen dan mahasiswa yang telah menjadikan makalah ini sebagai acuan untuk
mempelajari kesulitan-kesulitan yang dihadapi
dalam belajar.
Benar kata pepatah bahwa, tiada gading yang tak retak,
semakin banyak yang kita tahu , maka semakin banyak pula yang belum kita tahu ,
maka penulis menyadari bahwa makalah ini pun masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis tetap berharap kepada segenap pembaca yang budiman telah
sudi memberikan masukan baik berupa kritikan maupun saran yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan dan memperbaiki kualitas makalah ini.
Pada kesempatan ini,penulis mangucapkan terimakasih
kepada rekan-rekan baik dari kalangan dosen dan mahasiswa yang telah bersedia
mempelajari makalah ini sebagai sumber untuk bahan pengajaran dan menggali ilmu
pengetahuan. Semoga Allah SWT ,memberikan berkah dan rahmatnya kepada kita
semua. Amin.
Madiun, Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B. SARAN
C.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Bentuk – Bentuk Organisasi
Perusahaan
1.
Organisasi perusahaan dapat
dibedakan menjadi 3 bentuk organisasi yang pokok, yaitu :
a.
Perusahaan Perseorangan
Adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap
perekonomian. Tetapi sumbangannya kepada semua produksi nasional tidak besar,
karena kebanyakan perusahaan tersebut
dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak terlalu besar dan begitu
pula dengan hasil hasil produksi dan penjualannya. Keuntungan terpenting dari
perusahaan ini adalah kebebasan yang tidak terbatas yang dimiliki pemiliknya.
Kelemahan utamanya adalah modal kecil dan sukar untuk memperoleh pinjaman.
Contoh : Restoran, Toko Kelontong, Warung
Makan.
b.
Perusahaan Perkongsian (Firma)
Adalah
organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang yang sepakat untuk
menjalankan usahanya secara bersama dan membagi keuntungan yang diperoleh
sesuai perjanjian yang telah disepakati . Soal modal dalam perusahaan ini
didapat dari para anggotanya, adakalanya mereka juga meminjam modal dari
lembaga-lembaga keuangan. Keuntungan dari perusahaan ini adalah memperoleh
modal yang lebih banyak dan tanggung jawab bersama di dalam menjalankan
perusahaan.
c.Perseroan
Terbatas (PT)
Adalah
organisasi perusahaan yang paling penting bagi produksi nasional jika diihat
dari segi jumlah produksi dan hasil penjualannya . Di Negara-negara maju sebagian besar hasil
produksi nasional diciptakan oleh perusahaan seperti ini. Kebaikannya yang
terpenting adalah di dalam kemampuannya memperoleh modal. Cara lain untuk mendapatkan
modal yaitu dengan cara mengeluarkan saham-saham perusahaan dan menjualnya
kepada masyarakat.
2.
Di samping itu ada pula bentuk
lain organisasi perusahaan, diantaranya :
a.
Perusahaan Milik Negara
Lebih dikenal dengan BUMN (Badan Usaha
Milik Negara). Pada umumnya BUMN dikelola seperti perusahaan perseroan
terbatas, perbedaannya terletak pada kepemilikannya, yaitu saham-sahamnya
dimiliki oleh pemerintah. Di hampir setiap Negara perusahaan pemerintah
biasanya menjalankan kegiatan menyediakan jasa-jasa yang menjadi kebutuhan
pokok masyarakat, seperti, listrik, air, hiburan radio dan televisi, jasa pos,
dan telekomunikasi, dan perusahaan pengangkutan. Tetapi tidak sedikit juga yang
menjalankan kegiatan-kegiatan yang bersaing
dengan kegiatan swasta, contohnya adalah perusahaan perkebunan, bank
perdagangan, perusahaan asuransi, perusahaan minyak dan perusahaan kontraktor
jalan dan bangunan.
b.
Perusahaan Koperasi
Adalah
perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk
melindungi kepentingan para anggotanya. Keuntungan dari usaha ini dibagikan
kepada para anggotanya. Koperasi dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
Ø Koperasi produksi
Ø Koperasi konsumsi
Ø Koperasi kredit
B. Perusahaan Ditinjau dari Sudut Teori Ekonomi
Dalam
teori ekonomi, di dalam menganalisis kegiatan perusahaan yang memproduksikan
barang dan jasa untuk memenuhi permintaan yang nyata di pasar, berbagai
perbedaan tersebut tidak diperhatikan. Analisis yang dibuat tidak membedakan
apakah perusahaan itu perusahaan pemerintah atau swasta dan apakah perusahaan
swasta itu berbentuk perseroan atau
perkongsian atau malah perseroan terbatas. Dalam teori ekonomi pula, berbagai
jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang mempunyai tujuan
yang sama,
yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum”
dengan menggunakan faktor-faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin
sehingga “usaha memaksimumkan keuntungan
dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien”.
ü Tujuan Perusahaan Memaksimumkan Keuntungan
Dalam teori ekonomi, pemisalan
terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana
keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan
bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada beberapa perusahaan yang
menekankan pada volume penjualan, memasukkan pertimbangan politik dalam
menentukan tingkat produksi yang akan dicapai, ada pula perusahaan yang
mengabdikan diri pada masyarakat dan kurang memperhatikan tujuan mencari
keuntungan yang maksimum. Sebagian besar perusahaan , tujuan memaksimumkan
keuntungan tetap merupakan tujuan yang paling penting. Telah terbukti bahwa
analisis terhadap kegiatan perusahaan yang didasarkan kepada tujuan
memaksimumkan keuntungan memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan
yang sebenarnya.
ü Cara Mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan
Keuntungan
atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan
melebihi dari biaya produksi dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan
kurang dari biaya produksi. Keuntungan maksimum dicapai apabila perbedaan diantara
hasil hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.
Dalam usahanya untuk memproduksikan barang-barang yang diperlukan masyarakat
dan memperoleh keuntungan maksimum dari usaha tersebut, masalah pokok yang
harus dipecahkan adalah:
1.
Komposisi faktor produksi yang
bagaimana perlu digunakan untuk menciptakan tingkat produksi yang tinggi?
2.
Komposisi faktor produksi yang
bagaimana yang akan meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk mencapai
satu tingkat produksi tertentu?
·
Fungsi Produksi
Adalah hubungan di antara faktor-faktor
produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya. Di dalam teori ekonomi, dalam
menganalisis mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa 3 faktor produksi yaitu
tanah, modal dan keahlian keusahawanan adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga
kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya.
Dengan demikian, di dalam menggambarkan
hubungan di antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang
dicapai, yang menggambarkan adalah hubungan diantara jumlah tenaga kerja yang
digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.
·
Peminimuman Biaya Produksi
Dalam hal ini, produsen perlu
memperhatikan (i) besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang
digunakan dan (ii) besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh
factor produksi yang ditambah tersebut. Prinsip yang harus dipegang produsen
adalah “mengambil unit tambahan faktor produksi yang biaya per rupiahnya akan
menghasilkan tambahan nilai penjualan yang paling maksimum”.
ü Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Dalam menganalisis bagaimana perusahaan
melakukan kegiatan produksi, teori ekonomi membedakan jangka waktu analisis
menjadi dua yaitu jangka waktu panjang dan jangka waktu pendek.
Jangka
panjang adalah suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma
yang memisalkan periode tersebut adalah cukup panjang dan memungkinkan
firma-firma menambah semua faktor produksi yang diperlukan dalam operasinya.
Jangka pendek adalah suatu periode dalam
analisis kegiatan memproduksi firma-firma yang memisalkan bahwa dalam periode
tersebut hanya satu produksi saja (tenaga kerja) yang jumlahnya dapat
berubah-ubah. Di dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah
faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap
biasanya adalah faktor modal seperti mesin-mesin dan peralatannya, alat-alat
produksi lainnya dan bangunan perusahaan.
ü Firma dan Industri
Satu
hal yang penting yang perlu diterangkan adalah perbedaan diantara pngertian
firma (perusahaan) dan industri. Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan
adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat
berbeda artinya dengan pengertian industri pada umumnya dimengerti orang. Dalam
teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang
menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu
perusahaan.
C.
Fungsi Produksi
Fungsi
produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus yaitu :
Q
= f (K, L, R, T)
Dimana K adalah jumlah
stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga
dan keahlian kewirausahaan, R adalah kekayaan alam, dan T adalah tingkat
teknologi yang digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh
berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan
untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.
Persamaan
tersebut merupakan suatu pernyataan matematik yang pada dasarnya bahwa tingkat produksi suatu barang
tergantung kepada jumlah modal, tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat
teknologi yang digunakan.
Teori
produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada 2 pendekatan :
a.
Teori produksi dengan satu faktor
berubah
b.
Teori produksi dengan 2 faktor
berubah
D.
Teori Produksi Dengan Satu Faktor
Berubah
Teori
produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat
produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut
dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya yaitu
modal, tanah, dan teknologi. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya adalah tenaga kerja.
§ Hukum
Hasil Lebih yang Semakin Berkurang
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang
menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga
kerja) terus menerus ditambah satu unit, pada mulanya produksi total akan
semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu
produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif.
Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total
semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat maksimum dan kemudian menurun.
Dengan demikian pada hakikatnya hukum hasil lebih yang semakin
berkurang menyatakan bahwa hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga
kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu :
Ø Tahap
pertama : Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.
Ø Tahap
kedua : Produksi total pertambahannya semakin lambat.
Ø Tahap
ketiga : Produksi total semakin lama semakin berkurang.
§ Produksi
Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marjinal
Produksi
total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja
tertentu. Produksi marjinal adalah tambahan produksi yang akan berlaku apabila
seunit (seorang) tenaga kerja ditambah. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga
kerja, ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat
dihitung dengan persamaan berikut :
MP =
Besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi
yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja. Apabila produksi total
adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
AP =
§ Kurva Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marginal
Hubungan-hubungan
antara produksi total, produksi rata-rata dan produksi marginal dapat
digambarkan secara grafik, yaitu seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah
ini
Kurva TP
adalah kurva produksi total. Ia menunjukkan hubungan antara jumlah produksi dan
jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut. Bentuk
TP cekung ke atas apabila tenaga kerja yang digunakan masih sedikit. Dalam
keadaan yang seperti itu produksi marginal bertambah tinggi, dan sifat ini
dapat dilihat pada kurva MP yang menaik.
E.
Teori Produksi Dengan Dua Faktor
Berubah
Analisis berikut dimisalkan ada dua jenis factor produksi yang dapat
diubah jumlahnya, misalnya tenaga kerja dan modal. Apabila dimisalkan pula
harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada faktor modal diketahui,
analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya
untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu dapat ditunjukkan.
Ø Kurva Peroduksi Sama (Isoquant)
Kurva isoquant adalah suatu kurva yang
menggambarkan gabungan dua faktor produksi yang berbeda yang akan menghasilkan
satu tingkat produksi tertentu.
Slope dari Isoquant diturunkan dari
fungsi produksinya apabila Q = f (K,L), Maka slope dari isoquant adalah MPL/
MPK
Analisa dari slope Isoquant ini sangat penting
karena menunjukkan bagaimana suatu input bisa digantikan dgn input lain
sementara output tetap. Slope Isoquant ini dikenal dgn istilah
MRTS (Marginal Rate of Technical Substitution) yaitu tingkat dimana tenaga kerja (L) dapat digantikan dgn modal (K) sementara output konstan disepanjang Isoquant yang sama, maka :
MRTS (Marginal Rate of Technical Substitution) yaitu tingkat dimana tenaga kerja (L) dapat digantikan dgn modal (K) sementara output konstan disepanjang Isoquant yang sama, maka :
MRTS = MPL / MPK
Ø Kurva
Biaya Sama (Isocost)
Kurva
isocost adalah suatu kurva yang menggambarkan
gabungan dua faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang yang
memerlukan biaya yang sama.
Kurva yang menunjukkan berbagai
kombinasi antara 2 input yang berbeda yang dapat dibeli oleh produsen pada
tingkat biaya yang sama.
Secara Umum, biaya total dapat ditulis
seperti berikut:
TC = PK.k + PL .L
Ø
Meminimumkan
Biaya Atau Memaksimumkan Produksi
1.
Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan
yang bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi?
2.
Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang
bagaimanakah yang meminimumkan biaya?
o
Memaksimumkan Produksi
Dalam membicarakan persoalan yang dinyatakan dalam pertanyaan (1) dimisalkan
biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit modal adalah Rp 15.000, upah
tenaga kerja Rp 10.000, dan biaya yang disediakan oleh produsen Rp300.000.
Dengan uang sebanyak Rp 300.000 produsen dapat sekiranya membeli satu jenis
faktor produksi saja, memperoleh 20 unit modal atau 30 tenaga kerja.
o
Meminimumkan Biaya
Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan (2) perlu dibuat
pemisalan mengenai tingkat produksi yang akan dicapai. Misalkan produsen ingin
memproduksi sebanyak 1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja
dan 8 unit modal, dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp 210.000.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
·
Organisasi perusahaan dapat
dibedakan menjadi 3 bentuk secara
umum, yaitu Perusahaan Perseorangan, Perusahaan Perkongsian
(Firma) dan Perseroan
Terbatas (PT), dimana
masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan yang mendasar. Selain itu ada
beberapa bentuk lain organisasi perusahaan, diantaranya : Perusahaan Milik Negara /BUMN
dan Perusahaan Koperasi
·
Dalam teori ekonomi, berbagai
jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang mempunyai tujuan
yang sama,
yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum”
dengan menggunakan faktor-faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin
sehingga “usaha memaksimumkan keuntungan
dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien”.
·
Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus
dipikirkan produsen yaitu : Fungsi
Produksi, Peminimuman biaya Produksi.
B.
SARAN
Penyusunan
makalah tentang “ teori produksi dan kegiatan
perusahaan “ oleh kelompok 9 ini masih
dikira terdapat banyak kekurangan disana-sini baik dari segi materi yang
disajikan, penyusunan format dan tujuan dari penyampaiannya. Maka dari itu,
kami sebagai penyusun mengharapkan sumbangasih saran dan
kritik baik dari dosen pembimbing maupun dari teman mahasiswa demi
penyempurnaan makalah ini.